Selasa, 03 Agustus 2010

ketegangan otot

(Erabaru.or.id) — Kesejahteraan telah menjadi bagian dari peraturan dunia usaha-
bisnis, karena banyak studi telah membuktikan bahwa kebugaran, kesehatan, dan
kesehatan mental dapat meningkatkan produktivitas pegawai mereka dan mengurangi
hari tidak produktif, yang akhirnya menghemat keuangan perusahaan.
Ada sejumlah persoalan fisik yang diketahui secara umum diantara para pekerja dan telah
diarahkan. Kantor biasanya menyediakan tempat kerja secara ergonomis untuk mencegah
sindrom tulang pergelangan tangan dan sakit punggung. Bagaimana pun, the National
Headache Foundation (NHF) baru-baru ini mengumumkan survei atas sakit kepala di
tempat kerja dan 93% responden melaporkan bahwa atasan mereka tidak memberikan in-
formasi atas pencegahan atau perawatan sakit kepala yang berkaitan dengan pekerjaan.
99% dari responden ini mengalami sakit kepala selagi bekerja, namun 66% responden
menyatakan bahwa mereka tidak melaporkan sakit kepala mereka ke penyelia, sebab
mereka tidak merasa bahwa para penyelia akan bersifat simpatik. Mereka juga tidak ingin
dianggap seperti “kaum fakir atau tukang mengeluh.”
Penting bagi tempat kerja untuk mengetahui masalah ini, sebab sakit kepala
menyebabkan kehilangan hari produktif (separuh responden dilaporkan tidak hadir, satu
— tiga hari per bulan), mengurangi produktivitas, dan kemampuan untuk berkonsentrasi,
seperti halnya gangguan suasana hati (mood) dan perilaku mereka.
The National Headache Foundation (NHF) memberikan sejumlah tips untuk pencegahan sakit kepala di tempat kerja yang berkaitan dengan tekanan kerja, lampu TL (fluorescent), pancaran layar komputer dan kelelahan mata:
1. Carilah bantuan. Diskusikan hubungan antara sakit kepala Anda dan pekerjaan dengan
pekerja medis yang bertugas. Dia dapat membantu Anda menentukan pilihan perawatan.
2. Jajaki sakit kepala Anda. Gunakan catatan harian sakit kepala, jejaki sakit kepala Anda
www.headaches.org dan bawa hasil Anda ke pekerja medis profesional Anda untuk
melihat dan menentukan apakah sakit kepala Anda dipicu oleh tempat kerja.
3. Singkirkan penerangan lampu TL (fluorescent).
4. Gunakan layar komputer anti silau.
5. Gunakan headset sebagai pengganti gagang telepon.
6. Sempatkan mengambil istirahat sejenak secara teratur.
7. Desain ruang kerja secara ergonomis.
Menurut studi pengawasan tempat kerja yang dilakukan di Turin, Italia pada Mei 2008,
sebagian staf pencatatan dan kantor pajak Turin diberikan serangkaian latihan postural dan relaksasi yang didesain oleh kepala penulis studi Profesor Franco Mongini dari the Headache and Facial Pain Unit at the University of Turin.
Pada kelompok yang diberikan latihan di sepanjang harikerja mereka, karyawan
melaporkan adanya pengurangan 41% pada sakit kepala mereka dan 54% pengurangan
pada sakit bahu dan leher.
Barangkali melakukan satu set postural dan relaksasi dapat sangat menolong karyawan
yang menderita sakit kepala saat kerja.
Ini adalah satu latihan sempurna yang ditemukan di Breaking the Headache Cycle, buku
karangan Novak Livingston:
Jangan bernafas tegang. Mulai dengan menarik nafas dalamdalam melalui hidung, dan
hembuskan melalui mulut dengan desau besar – “Ahh". Kemudian lanjutkan tarik dan
hembuskan nafas yang difokuskan melalui hidung, dengan hitungan mundur mulai dari 4
sampai 1.
Lepaskan ketegangan otot. Duduk atau berbaring di tempat yang nyaman, dan hening beberapa menit untuk masuk ke dalam ketegangan tubuh anda. Hirup dan bayangkan oksigen penyembuhan dibawa ke area-area tubuh yang tegang di kepala, kulit kepala, wajah, rahang, leher, bahu, punggung, lengan, dan kaki. Hembuskan secara penuh dan dalam, lepaskan ketegangan dan sakit dengan masing-masing hembusan.
Susun kembali pemikiran negatif. Stres dan sakit secara otomatis membuat otak
berpikiran pesimistis, menambah penderitaan. Lepaskan pemikiran yang tidak produktif
ini begitu Anda mengenali, dan hadapi dengan pemikiran suportif, pemikiran
menyembuhkan diri. Contoh pemikiran positif: “Saya menerima fakta bahwa saya sakit
kepala, dan orang lain akan memahaminya.” dan “Saat ini saya harus memusatkan
pikiran untuk merawat diri saya, maka saya pasti dapat melalui kesulitan ini sama halnya
dengan yang pernah saya lakukan sebelumnya.” (et/feb)